Rabu, 19 Februari 2014

Cinta tidak Hanya Gabungan Huruf

            Motivasi terbesar dalam hidup manusia adalah cinta. Dengan Alasan cinta manusia bisa melakukan apa saja, pengorbanan sebesar apapun dirasa tiada artinya jika dilandasi dengan cinta. Cinta mampu menyulap yang pendiam menjadi periang, yang sedih menjadi bahagia atau mungkin sebaliknya.dengan alasan cinta seorang ayah rela menenggelamkan dirinya dilautan,dengan alasan cinta tanah air parjurit rela mati di medan perang,dengan alasan cinta pula seorang ibu tidak pernah mengeluh saat ia harus kehilangan tubuhnya yang lansing, memberikan darahnya,melawan ngantuknya bahkan mempertaruhkan nyawanya. Cinta itu bukanlah merupakan gabungan hurup saja yang membentunya namun lebih daripada itu cinta memiliki makna yang luas dan mendalam.

Cinta adalah sebuar perasaan emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih syang. Pendapat lainya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri , empati, perhatian, kasih syang, membantu, menuruti perkataan , mengikuti, patuh dan mau melakukan apapun yang dinginkan objek tersebut.

               Memang sulit untuk menggambarkan apa yang dimaksud dengan cinta, namun secara sederhana cinta merupakan rasa suka terhadap sesuatu. Cinta merupakan perhiasan yang maha indah yang di anugrahkan Yang Maha Esa dihati setiap manusia. jika cinta itu di ibaratkan sebagai perhiasan maka tempatkanlah perhiasan (cinta) pada tempat yang tepat. Andai saja perhiasan itu berupa kalung maka tempatkanlah ia di leher,Jika anda salah menenpakan perhiasan itu maka alih-alih mempercantik anda justru membuat anda menjadi ejekan bahkan hinaan. Demikianlah halnya dengan cinta, penempatan rasa cinta itu harus pada tempatnya jika anda salah menempatkanya maka cinta akan membawa anda pada jurang kehancuran. Coba lihatlah berapa banyak bayi yang terlahir tanpa harus tau kemana ia harus memanggil ayah, bukankah dulu mereka saling cinta, sehingga Sang bunga memberikan madunya pada kumbang pengobral cinta, namun setelah madu didapat bunga menjadi layu kumbangpun mengembara mencari bunga lain untuk mengobral janjinya. jika hal ini terjadi siapa sebenarnya yang bersalah, anda atau cinta,atau mungkin cara anda mencintai ?.

              Ya...anda benar !.
Yang patut disalahkan adalah cara anda mencintai,cinta adalah anugrah,cinta itu suci, cinta tidak pernah menuntut apa yang belum menjadi haknya karena cinta sejati adalah cinta tanpa alasan. jika seseorang datang dengan satu atau dua alasan yang maha dahsyat untuknya mencintai anda maka yakinlah dia punya beribu alasan untuk pergi dari anda .


........................................................



Tidak ada komentar:

Posting Komentar